Kamis, 07 Januari 2016

Sebuah "tanya?"

Jika gaya tarik antara dua partikel berbeda muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara keduanya, maka ku perkirakan gaya tarik antara kita berbanding terbalik dengan tak kurang dari pangkat delapan jarak antara keduanya.

Mungkin tak banyak dari kita yang selalu bertanya-tanya tentang sebuah perasaan, tentang mengapa dirinya bisa merasakan apa yang tak seharusnya dirasakan, terkadang ketika ia sudah merasa tenang tentang suasana hati, bagaimana harus menjalani, bagaimana harus menikmati, tetapi pada akhirnya justru tak sesuai. Tak banyak dari kita menganggap bahwa semua ini adalah sebuah keanehan, sebagian lagi menganggap bahwa ini adalah sebuah takdir kehidupan,

Tentang mencintai, mungkin mencintai seseorang itu kadang terasa aneh, terkadang Aku selalu bertanya pada diriku sendiri, mengapa bisa? Mengapa Dia? Apakah Dia juga? Selalu seperti itu. Sekalinya pernah ingin menghapus, namun semakin ingin lupa justru malah ternyata semakin ada, mungkin memang inilah sebuah relativitas, Mudah dirasa dan tak mudah dilupa. Mencintai seseorang, menunggu seseorang, suatu perasaan yang memang sangat rumit, sulit digambarkan, sulit dikabarkan, dan sulit dijabarkan. Terkadang merasa cemas, khawatir, sakit, senang, ataupun tak tenang. Apalagi saat menunggu seseorang yang dicintai belum juga datang, entah dirinya belum melihat bahwa Diriku ada disini untuk menanti, atau memang dirinya belum bisa memahami, entahlah, hanya waktu yang akan menjawab.

Perbedaan gas ideal dan cinta ideal adalah ; Dalam gas ideal, perkalian antara tekanan gas dan volume gas akan selalu konstan, sementara dalam cinta ideal, perkalian antara tekanan rindu dan volume rasa sayang akan selalu meningkat tak berhingga.

Lagi lagi itulah sebuah relativitas, kita bisa mencintai seseorang  namun kita tidak bisa memaksa seseorang itu untuk mencintai kita jika memang belum bisa.

Kita merasa serba salah saat diposisi itu, apa yang dilakukan terasa sirna, ingin maju ataukah berhenti? Dan terkadang Aku ingin berhenti, tapi Hati ini juga selalu mengatakan : Kau bukanlah pecundang yang menyerah begitu saja, Kau harus konsisten, apa yang Kau rasakan, itu yang harus Kau perjuangkan!" Terkadang pun juga merasa letih, namun satu sisi tak mau kegilangan, dan pada akhirnya meyakini diri bahwa harus melanjutkan. Mungkin jika belum sekarang pasti suatu saat nanti, hanya selalu percaya dan yakin. Niat tulus akan membawa ke titik yang kita inginkan, selalu berjalan untuk membuktikan, dalam setiap tetesan keringat jatuhi raga, tercampur oleh semangat yang tak berhenti bernyawa, Mungkin begitulah caraku untuk perasaanku.

Sebuah tanya?

Saat aku bertatap mata denganmu pagi tadi, tubuhku serasa dialiri arus yang begitu tinggi. Pada malam harinya aku pun berpikir keras; mungkinkah itu karena hambatan di tubuhku terlalu kecil?

Apakah dunia ini terisi hanya tentang cinta? Harusnya tidak. Apakah dunia ini hanya terisi tentang kasih sayang? Mungkin juga tidak. Entah, dan memang beginilah sebuah perasaan dalam penantian, tenang tak tenang.

Aku kini telah menyimpulkan bahwa cintaku padamu adalah sebuah atom, karena aku tak pernah bisa membaginya, sekeras apa pun aku mencoba.