Sabtu, 18 Juni 2016

Ku Butuh Kamu

Aku, sebelumnya Aku tak pernah paham darimana rasa ini datang, jauh sebelum Aku berjuang untuk bertahan, Aku hanya seorang yang lemah. Aku berjalan di antara ribuan harapan, merumuskan galaksi menjabarkan bintang di sisi bulan. Aku menyusuri jalanan mencari arti dari sebuah kehidupan, satu per satu Ku lewati, hingga pada akhirnya Aku menemukan satu tempat dimana Aku merasa tenang.

Aku mulai mengagumi sosok kupu-kupu yang bersayap namun tak bisa terbang, entah darimana asalnya, yang jelas Aku mengaguminya saat Aku bertemu denganya, Aku mulai bertanya padanya. "Hey, Kau terlihat sempurna, Kau begitu indah dan bersayap, namun mengapa Kau tidak terbang lepas seperti yang lain?" (Kataku, yang berusaha bertanya kepadanya). Lalu ia terdiam sejenak, kemudian menjawab apa yang Ku tanyakan, "Aku memang bersayap, namun kenyataan dan tentang perasaan membuatku lumpuh untuk menikmati sayapku di atas langit dan pelangi yang Ku tunggu".

Aku memahami apa yang dikatakanya, mengapa Dia tak lagi terbang atau menikmati benang sari dalam bunga dan menghirup madu? Kenapa Dia seperti tertoksin oleh racun yang membuatnya mati rasa? Aku selalu terpikirkan tentangnya.

Di hari lain setelahnya, Aku coba untuk menemuinya kembali, Entah, dimana Dia berada, Aku tetap coba untuk mencarinya. Dalam labirin, Aku menjadi seorang yang dituntut untuk mencapai tujuanku. Aku berusaha mencarinya, namun Aku tak berhasil menemuinya. Aku kembali pulang, dan tetap memikirkanya. Sepertinya Aku mencintainya, Karena Aku merasa bahwa Aku tenang saat berada didekatnya.

Aku tak pernah berhenti untuk mencarinya, Aku menyusuri setiap debu, bertaruh pada angin dan menjadi kanvas yang tak berarti.
Setiap tempat Ku tapaki, dan pada akhirnya Aku menemukanya saat Ku beriatirahat. Dia datang dari belakang menepuk pundakku dan menyapaku , "Hay?" (Katanya). Semula Aku tak mempercayai bahwa itu Dia, apakah Aku sedang bermimpi saat itu? ataukah Aku berhalusinasi? Argghh, seperti terhanyut dalam arus deras di suatu sungai saat Dia datang kepadaku. Lalu Aku menatapnya dan menjawab sebuah sapa darinya, "Hay, Kau darimana saja? Kenapa Aku sulit mencarimu?" (Kataku). "Aku ada, dan Aku disini" (jawabnya). "Ah sudahlah, yang jelas Kau benar-benar ada disini sekarang" (kataku). "Apa Kau mencariku?" (Katanya). "Ya, Aku selalu mencarimu, entah kenapa Aku selalu merasa tenang didekatmu, apa Kau merasa terganggu oleh kehadiranku?" (Jawabku dan bertanya kepadanya).."Tidak, Kau tak pernah mengangguku, malah Kau menemaniku." (Jawabnya). (Setelah banyak berbincang, Kami mulai berjalan dari tempat satu ke tempat lainya).

Oh Tuhan, Aku benar-benar membutuhkanya, Aku mencintainya. Tuhan, tetaplah menuliskan naskah indah tentangku dan tentangnya, agar suatu saat Aku dapat bahagia untuk selalu membacanya.

Hari demi hari Kami lewati, kini Aku mudah untuk menemuinya karena diantara Kami sudah memiliki tempat untuk bertemu, mungkin disaat Aku atau Dia sedang memiliki masalah atau yang lainya.

Aku sudah begitu merasa dekat denganya, merasa memilikinya, begitupun juga denganya kepadaku. Kami telah saling tahu tentang rasa ini setelah waktu yang berputar menemukan Kami. Dia selalu menceritakan masalahnya, Aku-pun juga begitu. Sekarang Aku memahami alasanya tak mampu untuk terbang, yaitu karena Dia sedang terluka. Ruang dan waktu selalu membuatku ingin merawatnya, maka Ku lakukan apa yang seharusnya Ku lakukan kepadanya.

Lakukanlah apapun itu untuk tetap membuatnya merasa tenang, meskipun Kau bukan seseorang yang diharapkannya, setidaknya Dia akan selalu mengingat sekecil apapun itu perjuangan yang pernah Kau lakukan untuknya, Jadilah seperti bunga mawar yang berduri namun tetap dikagumi.

ABBA LEE - KU BUTUH KAMU

Serasa hampa, saat kau tak ada
Hilang arah saat kita tak saling jumpa
Aku merindumu, setengah hatiku
Ku ingin kau berada di sampingku selalu
Maafkan jika kusalah bertingkah
Ku akui khilaf karna ku manusia biasa
Tolong jangan pergi lagi
Ku ingin bercinta denganmu lagi dan lagi
Apa kau tahu, kau sempurna bagiku
Kau wanita yang selalu pahami hitamku
Ku ingin kau tahu, hatiku pernah beku
Namun saat kau hadir mencair satu persatu.

Ingatlah aku, dalam hatimu
Karna ku lelah harus cari yang baru
Rawatlah aku, dalam hatimu
Bukan dia karena kubutuh kamu

Lupakan... masa lalu
Mereka yang.. menyakitimu
Kau selalu ceritakan mereka
Mereka yang pernah buatmu terluka
Kisah klasik yang selalu buatmu tertawa
Hingga akhirnya, buat kau mati rasa
Jujur ku cemburu, ku hapus air mata
Tahan emosi karna ku ingin kau bahagia
Hilangkan ego, cuz i love you girl
Ku tak ingin pisah, cuz i need you girl
Berdua selamanya, lewati hitam putih
Peluklah tubuhku saat pikiranku tinggi
Di saat masalah sedang menghampiri
Redam amarah dan dengarkan laguku ini.

Setelah lama Kami bersama, saling mengenal dekat, Aku berusaha selalu merawatnya hingga Dia sembuh dari lukanya, meskipun Dia selalu ceritakan masalalunya dengan seseorang yang dulu dicintainya tapi setidaknya kini diantara Kita saling memiliki rasa, hingga saatnya tiba Aku harus rela melepasnya terbang kembali ke-atas langit biru berada didekat pelangi, bersinar lagi seperti matahari, dan meskipun Aku tak akan pernah menginginkanya pergi, namun didalam sebuah cerita pasti miliki akhir.

Baik atau buruknya masalalu, semua tergantung pada diri Kita bagaimana Kita akan menulisnya lagi di masa yang akan datang,
Maka jangan pernah merasa bahwa sebuah perjuangan tak ada artinya, semua perjuangan pasti memiliki arti, setidaknya Kita seperti air yang mengalir, dan berhenti di suatu tempat tujuan terakhir.

Senin, 22 Februari 2016

Hujan

Hujan, ketika Aku merasakanmu dalam ketenangan
Kau temaniku disetiap hiasan keindahan
Airmu ada dalam setiap keluh kesahku
Menyatukan kelabu diantara biru
Hujan, jika Aku bisa meminta
Aku ingin Kau selalu ada
Hujan, jika Aku dapat berharap
Aku ingin Kau jabarkan apa yang Aku ucap

Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan dari atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke permukaan bumi) berwujud cairan. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhi di atas titik leleh es di dekat dan dia atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi( perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat ) uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari yang mirip penekuk (butiran besar), hingga butiran kecilnya.

Aku berdiri diantara bayanganku, ketika langit seketika berubah menjadi kelabu, Aku menceritakan semua tentangku diantara airmu (Hujan), disaat Kau membasahiku. Aku memiliki teman yang sangat berarti dalam hidupku, Dia selalu mengerti keadaanku, selalu menemaniku kapanpun dan dimanapun diriku. Hujan, apakah Kau tau? Mungkin Aku hanyalah bagian yang tak pernah terlihat saat Kau turun, ketika Kau jatuh dengan beribu butiran partikel yang menutup pandangan diantaraku, disaat itu Aku hanya ingin menceritakan apa yang terjadi padaku. Aku tau, mungkin banyak orang yang tidak menyukai kehadiranmu, tetapi tidak denganku, karena Aku menyukaimu, dan selalu menunggu kehadiranmu. Hujan, karenamu Aku memiliki cerita, disaat Aku menghabiskan waktuku untuk menemaninya, memberikan sepenuhnya sebuah rasa untuk membuatnya bahagia. Turunya air itu menceritakan banyak hal, memberi makna disetiap bait dimana Ku tuliskan pada selembar kertas lama yang tertinggal, Aku punya satu impian diantara beribu impian, dimana Aku mengingatnya pada saat hujan. Tak banyak yang Aku tau tentang hujan, tengtang diriku, ataupun dirinya.

Terimakasih Tuhan, Engkau hadirkan hujan dan seseorang yang sangat berarti untuk-ku diantara ceritaku yang kelam, yang merubah keadaan suram menjadi seperti keindahan langit dengan cahaya bintang malam

Tuhan, Aku ingin tetap merasakan seperti ini
Berada diantara hujan, dan seseorang yang Aku sayangi

Aku ingin selalu rasakan 2 hal saat hujan untuk hidupku :
1. Hujan, dengan alasan : Aku mampu rasakan ketenangan.
2.  Berada disamping dirinya (Seseorang yang berarti untukku), dengan alasan : Aku bahagia karenanya.

Aku tidak pernah tau sebelumnya, saat senja terlihat nyata didepan mata, apa yang akan terjadi kepadaku, dan apa yang pernah terjadi kepadaku. Menurutku, kebahagiaan itu tercipta ketika seseorang telah mampu menyatukan antara rasa suka dan cinta, ketika seseorang dapat menyatukan artinya menerima dan diterima, ketika seseorang bisa menyatukan massa dan asa.

Aku berjalan diantara dedaunan yang pupus dihujam air dan diterpa angin, Aku melangkah disampaingmu, Kau ataupun Aku menceritakan apapun yang membuat tenang, membuang semua beban merebahkan rasa menyatukan kasih sayang, Aku selalu bersyukur mempunyai seseorang yang mau dengan tulus menemaniku, berada disampingku. Tentang air itu, ia selalu memiliki aroma yang khas disetiap ia turun dari atas langit menuju bumi dan menghantam tanah, air itu turun diantara jutaan makhluk hidup dengan banyak keluh kesah, sebagian resah, sebagian pasrah. Selalu ada cerita disaat air itu turun, entah apapun itu, yang pasti Aku merasa menjadi seseorang tanpa beban disaat air itu membasahiku, menjadi seseorang paling bahagia disaat Dia temaniku. Sadari, Aku memanglah seorang yang memiliki kehidupan dengan berbagai tekanan, jadi, apapun yang membuatku merasa tenang, Aku tak inginkannya pergi. Tak penting bagiku Kau mencintai siapa, dan siapa orang yang Kau harapkan untuk menjadi bagianmu diantara hujanmu, yang terpenting bagiku adalah Kau harus tau bahwa Aku selalu mencintaimu diantara hujanku. Aku selalu mengharapkan pelangi setelah hujan, agar Aku dapat menceritakan kepadanya untuk apakah Aku berdiri disampingnya, agar Dia melihat perjuanganku yang tak mudah untuk dirinya. Tak banyak yang Dia tau tentang kehidupanku yang pahit, karena Aku memang tak ingin Dia tau bahwa Aku berada dalam keadaan sulit. Aku hanya ingin membuatnya selalu tersenyum, tertawa dan bahagia dengan caraku sendiri, meski jauh dalam hatinya bukanlah Aku yang dicintai.

Teruntuk,
Bukankah air itu menjadi tenang disaat berada ditempat yang tenang?
Bukankah air itu akan terus mengalir hingga ditempat yang terakhir
Jika begitu adanya, Aku berharap air itu adalah Aku
Dan Kau adalah tempat dimana air itu mengalir tertuju
Karenamu Aku tau apa artinya menunggu
Karenamu Aku mengerti artinya rasa
Aku ataupun dirimu
Jika cinta tak dapat Kau beri untuk ku
Aku tak pernah menyesal mengenalmu didantara hujanku

Aku tak pernah mengenalmu sebelumnya, bahkan ketika Aku masih dengan ceritaku yang lama, disaat Kau hadir dalam kehidupanku, Aku memilih untuk menuliskan cerita yang baru, dimana Aku berharap Kau lah yang terbaik untuk menjadi bagianku, ini Hujanku.

Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, begitu kata orang bijak. Bila dibalik akan berarti, eksistensi kehidupan di jagat raya ini (secara adat ilahiah atau kebiasaan Tuhan) tergantung pada keberadaan air. Tumbuh-tumbuhan akan mengalami kekeringan tanpa suplai air, selanjutnya akan mati kekeringan, demikian juga manusia dan hewan.

Bagiku, Kau adalah air dan tanpamu Aku merasa tak berarti lalu mati.

Jumat, 19 Februari 2016

Diantara rasa

Terlanjur, tangkai bunga mawar yang berduri.
Bersyukur, memiliki rasa cinta yang tuhan beri.

Sebagian dari perjalanan, Aku berjalan dengan tenang tanpa alas kaki, menginjak sebuah bebatuan, menapaki dataran bumi ini. Aku memiliki beribu alasan untuk bertahan hidup, dan Kau salah satu-nya.

Ketika daun terjatuh menuju tanah yang terpisah menjauh dari tangkainya, Kau sendiri akan melihat ada sesuatu yang berbeda, semula daun dan tangkai tumbuh bersama, mereka bermula dari hal yang paling kecil dan hingga tiba saat dimana mereka terpisah. Begitulah, mungkin Kau juga akan merasakan hal yang sama, ketika Kau berada dengan seseorang yang selalu membuatmu nyaman, dengan seseorang yang selalu ada untukmu, selalu menemanimu, dan menyayangimu dengan tulus. Kau akan benar-benar tahu seberapa berartinya Dia untukmu ketika Dia menghilang, ketika Dia tak lagi ada kabar, dan entah kemana. Walapun mungkin Dia bukan seseorang yang Kau harapkan, meskipun Kau tidak mencintainya, tapi Kau akan merasa sangat berbeda ketika Dia tak ada, Kau akan merasa aneh, dan merasa sangat kehilangan. Sadarilah, tanyakan kepada hatimu "Siapakah orang yang selalu menemanimu?" . Jangan Kau menyadari ketika Dia pergi, jangan Kau sesali ketika Dia telah tak ada lagi. Kembalilah tanyakan pada hatimu, "Siapa yang sebenarnya berarti untukmu? Orang yang Kau cintai dahulu kala ataukah seseorang yang sekarang ada untukmu?" .

Ketika Kau memiliki beberapa lembar cerita yang telah usai, cobalah Kau mengawalinya dengan cerita yang baru.

Mungkin saja Kau tak pernah mengharap duri diantara tangkai mawar, namun kenyataanya duri itu ada disana. Lihatlah sebagai bunga yang utuh, jangan Kau menoleh karena terdapat berbagai duri.

Aku adalah "sesuatu" yang akan selalu berusaha menjadi "sesuatu" untukmu, entah baik atau buruknya Diriku, Kau sendiri yang akan menilainya, dan bukan orang lain.

Waktu membenarkan sebuah mimpi ketika Aku merasa berada diatas bayang-bayang, perjalanan dari bumi menuju alam mimpi melalui beberapa proses panjang, yang kemudian diharapnya dalam rasa sayang. Aku memiliki cara sendiri untuk menjadi diriku, apa adanya diriku tak akan merubah apa yang Kau inginkan, karena penilaian belum tentu sama dengan kenyataan. Tentu saja, dari ribuan peluh, raga ini menyisakan dua gambaran dimana Aku berada di titik paling gelap dan di titik paling terang, mungkin memang itulah hidup, mungkin begitulah cinta, yang terkadang memang sulit dimengerti adanya. Seperti, ketika Aku masih menjadi sosok anak kecil yang selalu merasakan arti kasih sayang, Aku tak benar-benar paham saat itu, dan ternyata setelah tumbuh beranjak dewasa Aku menyadari, bahwa hidup sesungguhnya itu sangat pahit, sulit, dan berbelit. Namun, inilah kenyataan dalam setiap hidup, masing-masing orang merasakan hal yang sama, hanya saja dengan cerita yang berbeda. Sebenarnya, hidup itu tergantung bagaimana Kita sendiri menyikapinya, Apakah kita mampu bertahan, ataukah tidak mampu. Massa waktu memang tak pernah terlihat nyata, Ia hanyalah ilusi yang dijadikan untuk sebuah patokan, dimana Kita selalu bergantung dalam mimpi, dimana kita dapat mengatur detak nadi.

Andaikan, Apa yang Aku rasa adalah apa yang Kau rasa, Mungkin Aku tak akan pernah meminta,

Aku tertinggal jauh, Kau pernah melihatku, mungkin untuk sesaat. Dari sepercik air yang membasahi dedaunan, membumi menghujam tanah, tertimbun dan mengeluarkan aroma. Kau adalah keindahan didalam setiap alunan nada, menyatu dengan irama, melekat erat bersama dalamnya rasa cinta. Aku mengenalmu dari kejauhan, ketika semua itu harus diawali dengan perasaan tanpa tujuan. Aku ada sebelum Aku bicara, mengatakan sepatah kata untuk kemudian Kau merangkainya menjadi sebuah prosa, dahulu Aku bukanlah bagian dari hidupmu, yang Kau harap dan Kau cintai dalam senandu waktu, tapi Aku kini Aku ada didalamnya, dan Kau telah memintaku untuk tetap tinggal disana. Aku tahu, diriku hanyalah teman untukmu, tapi Aku akan mengerti, akan Ku pahami, bahwa Kau membutuhkanku disini, meski hanya untuk menemani. :)

Sejauh apapun Kau pergi, ataupun Aku.
Tetap saja, Kau ataupun Aku adalah sebuah cerita.
Dahulu ataupun sekarang, Aku ataupun Kau adalah Kita.
Tidak ada ataupun ada, Aku dan Kau adalah sepasang bunga,
Meski berbeda, Aku merah dan Kau putih,
Aku dan Kau akan tetap berada didalam kasih,

Apapun keadaanya, apapun kenyaataanya ; Aku akan selalu ada untukmu, menyayangimu dan menemanimu.

Kamis, 07 Januari 2016

Sebuah "tanya?"

Jika gaya tarik antara dua partikel berbeda muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara keduanya, maka ku perkirakan gaya tarik antara kita berbanding terbalik dengan tak kurang dari pangkat delapan jarak antara keduanya.

Mungkin tak banyak dari kita yang selalu bertanya-tanya tentang sebuah perasaan, tentang mengapa dirinya bisa merasakan apa yang tak seharusnya dirasakan, terkadang ketika ia sudah merasa tenang tentang suasana hati, bagaimana harus menjalani, bagaimana harus menikmati, tetapi pada akhirnya justru tak sesuai. Tak banyak dari kita menganggap bahwa semua ini adalah sebuah keanehan, sebagian lagi menganggap bahwa ini adalah sebuah takdir kehidupan,

Tentang mencintai, mungkin mencintai seseorang itu kadang terasa aneh, terkadang Aku selalu bertanya pada diriku sendiri, mengapa bisa? Mengapa Dia? Apakah Dia juga? Selalu seperti itu. Sekalinya pernah ingin menghapus, namun semakin ingin lupa justru malah ternyata semakin ada, mungkin memang inilah sebuah relativitas, Mudah dirasa dan tak mudah dilupa. Mencintai seseorang, menunggu seseorang, suatu perasaan yang memang sangat rumit, sulit digambarkan, sulit dikabarkan, dan sulit dijabarkan. Terkadang merasa cemas, khawatir, sakit, senang, ataupun tak tenang. Apalagi saat menunggu seseorang yang dicintai belum juga datang, entah dirinya belum melihat bahwa Diriku ada disini untuk menanti, atau memang dirinya belum bisa memahami, entahlah, hanya waktu yang akan menjawab.

Perbedaan gas ideal dan cinta ideal adalah ; Dalam gas ideal, perkalian antara tekanan gas dan volume gas akan selalu konstan, sementara dalam cinta ideal, perkalian antara tekanan rindu dan volume rasa sayang akan selalu meningkat tak berhingga.

Lagi lagi itulah sebuah relativitas, kita bisa mencintai seseorang  namun kita tidak bisa memaksa seseorang itu untuk mencintai kita jika memang belum bisa.

Kita merasa serba salah saat diposisi itu, apa yang dilakukan terasa sirna, ingin maju ataukah berhenti? Dan terkadang Aku ingin berhenti, tapi Hati ini juga selalu mengatakan : Kau bukanlah pecundang yang menyerah begitu saja, Kau harus konsisten, apa yang Kau rasakan, itu yang harus Kau perjuangkan!" Terkadang pun juga merasa letih, namun satu sisi tak mau kegilangan, dan pada akhirnya meyakini diri bahwa harus melanjutkan. Mungkin jika belum sekarang pasti suatu saat nanti, hanya selalu percaya dan yakin. Niat tulus akan membawa ke titik yang kita inginkan, selalu berjalan untuk membuktikan, dalam setiap tetesan keringat jatuhi raga, tercampur oleh semangat yang tak berhenti bernyawa, Mungkin begitulah caraku untuk perasaanku.

Sebuah tanya?

Saat aku bertatap mata denganmu pagi tadi, tubuhku serasa dialiri arus yang begitu tinggi. Pada malam harinya aku pun berpikir keras; mungkinkah itu karena hambatan di tubuhku terlalu kecil?

Apakah dunia ini terisi hanya tentang cinta? Harusnya tidak. Apakah dunia ini hanya terisi tentang kasih sayang? Mungkin juga tidak. Entah, dan memang beginilah sebuah perasaan dalam penantian, tenang tak tenang.

Aku kini telah menyimpulkan bahwa cintaku padamu adalah sebuah atom, karena aku tak pernah bisa membaginya, sekeras apa pun aku mencoba.

Jumat, 13 November 2015

Terlihat kecil

Manusia tak lebih besar dari dunia, ketika seseorang menganggap bahwa hidupnya memiliki ribuan dan bahkan jutaan mimpi yang terpendam, yang seharusnya mereka lakukan hanyalah berusaha untuk mecapainya, bukan untuk berandai-andai saja. Hidup ini bukan tentang seberapa sering Kita harus merasakan kebahagiaan, namun hidup ini lebih diperuntukan dalam berbagai cobaan, dan Disaat itulah seseorang akan terlihat, Siapa mereka sebenarnya.

Dari sekian banyak jalan yang telah Aku tapaki, mungkin hanya satu yang membuatku benar-benar paham bahwa dimana Aku harus terdiam dan merasakanya. Sebenarnya semua jalan sama saja, bedanya hanya jarak tempuh menuju titik terakhirnya yang berbeda, ada yang berkelok-kelok, ada yang menanjak, ada yang menurun, dan ada juga yang lurus. Tapi, bagiku, seseorang akan merasakan semuanya lebih nyata ketika Ia telah berhasil melewati jalan yang sangat panjang dengan jarak tempuh yang lama dan dengan kondisi yang sangat sulit. Dari situlah seseorang akan paham bahwa hidup yang sebenarnya adalah sebuah perjuangan.

Keluarlah, lihatlah sekelilingmu, dunia ini memberikan beribu keindahan untuk Kau nikmati.

Mungkin, suatu saat nanti, akan ada waktunya dimana Kau akan letih berjalan, lalu Kau hanya akan terduduk diam memandang tanpa melakukan, Kau tak akan lagi bisa bermimpi indah, pikiranmu telah tumpul, otakmu akan melambat berpikir, tanganmu tak lagi kuat menggenggam, kebersamaanmu akan memudar. Tapi, apakah Kau akan tetap mengeluh? Dari jutaan waktu yang tersisa dalam detiknya, apakah Kau tak akan menikmatinya? Apakah Kau hanya akan terus meratapi dan bersedih?  Jangan buang waktumu sia-sia, jika Kau masih mampu untuk berjalan, maka berjalanlah, genggamlah tangan-tangan temanmu yang selalu setia menemanimu disaat Kau merasa sendiri, disaat Kau merasa mati, karena Mereka tidak akan pernah meninggalkanmu, percayalah.

Kamis, 08 Oktober 2015

Tentang Indonesiaku

Disaat semua harus tertumpah bercucur darah dalam perang, para pejuang bertaruh nyawa untuk menyimpan sedikit harapan, bukan untuk mereka sendiri, akan tetapi untuk anak cucunya, untuk kita, yang telah hidup di tanah yang merdeka. "Akan tetapi apakah kalian pernah benar merasa merdeka di tanah ini?" Mungin darah baginya adalah seperti tak ada artinya, namun tanah air benar-benar seperti sebuah permata. Disaat itu mereka hampir tak pernah tertidur demi menjaga tanah air, siang atau malam tetap sama, mereka selalu diteror dengan rasa cemas, kapanpun peluru siap menembus tubuh mereka, granat siap menghancurkan segala yang ada, namun tak ada rasa takut sedikitpun untuk mundur bagi mereka, "Para pejuang tanah air" yang dimasa itu tak pernah mau tau apa-apa kecuali kata Merdeka!  Inilah muka indonesia yang dibanggakan, semula mereka hidup dengan penuh perjuangan, dan berakhir dengan senyuman kemerdekaan. Namun lihatlah sekarang, apa kalian pernah benar-benar merasakanya?
Indonesia memang kaya, dengan ribuan kepulauan, dengan banyak hutan-hutan, beragam tumbuhan dan hewan. Indonesia memang kaya, namun hanya untuk dinikmati sebagian orang saja, yaa... hanya dinikmati untuk orang-orang yang sok berkepentingan, orang-orang Tolol yang merampas kebahagiaan rakyat kecil jalanan. Hanya demi kepentingan sendiri, orang tolol membakar lautan udara kehidupan negeri Indonesia ini, merampas kekayaan tanpa berbagi, merangkus kebahagiaan tanpa menjamahi. Untuk apa sebenarnya gedung-gedung beton yang berdiri kokoh menjulang keatas langit? Untuk mereka para atasan dan orang yang berkepentingan? Lantas, dimanakah rakyat kecil harus tinggal dan bertahan hidup? Untuk pekerjaanpun tak selalu mereka dapatkan. Mereka bersusah payah mencari uang, orang tolol dengan mudah merampasnya. Dimanakah kami harus benar-benar merasakan ketenangan dalam hidup di indonesia ini? Dimanakah kami harus tinggal? Apa harus terus dijalanan? Di kolong jembatan? Atau di tepi sungai yang sangat menjijikan? Kami tak pernah mengharapkanya, namun keasaan memaksa kami untuk tinggal disana!
Kini asap telah memaksa kami untuk menghirupnya, udara segar tak lagi ada, kami bernafas untuk sebuah kesakitan saja. Inikah yang diharapkan para orang yang berkepentingan?

Katanya sih Indonesia adalah negara hukum, dengan undang-undang dan pancasilanya, dan tentang Bhineka tunggal ika - nya. Namun kenyataanya adalah berbanding terbalik, orang miskin hanya mengambil kerikil namun dihukum bertahun-tahun, sedangkan mereka yang mengambil Bebatuan malah seperti dibiarkan. Orang-orang kaya yang merampas segala sesuatunya hanya mendapat hukuman bayangan, dengan uang mereka bisa melakukan segala sesuatunya, hukum di tanah air mampu dibelinya. Seperti "Koruptor! "Anjing yang berkeliharan namun dibiarkan, seharusnya hukum ditanah air ini ditegaskan, mana yang harus benar-benar dibinasakan dan mana yang benar-benar dihidupkan.
Apakah ini yang namanya Keadilan?
Kini, kami hidup di negara ini seperti hidup di negara orang, sangat keji, dan bahkan seperti tak pentingkan.

Setitik Harapan
Tentang negeriku,
Seharunya aku hidup damai disini,
Membagi senyuman di dalam waktu,
Bercerita tentang kebahagiaan sejati,
Dalam tanah airku,
Aku bernyawa saat mereka berteriak Merdeka!
Merubah langit menjadi biru,
Melantunkan sebuah nada di akhir cerita,
Andaikan saja negeri ini seperti saat itu,
Bukan perang yang harapkanKu
Namun ketenangan yang Ku tunggu,
Untuk negeriku,
Biar bagaimanapun Aku mencintaimu,
Bukan orang-orang yang menghancurkanmu,
Bukan orang-orang yang menyiksamu,
Karena bagiku mereka adalah musuh yang harus mati ditanahku.

Kita sadar diri saja bagaimana harus bertindak, jangan munafik pada diri sendiri, semula mendukung pada akhirnya menghujat. Lakukan saja apa yang seharusnya dilakukan, jangan pernah biarkan negara yang katanya kalian cintai dikuasai oleh orang-orang yang mementingkan diri sendiri. Mulailah peduli oada sesama, saling mengulurkan tangan, karena apa yang kalian beri pasti akan kembali suatu saat nanti. Jangan nikmati kebahagiaan kalian sendiri, lihatlah sekeliling kalian apakah kalian harus membaginya atau tidak. Mulailah dari diri kalian sendiri, setelah kalian berhasil menguasai diri kalian dan mampu berpikir, kemudian lakukanlah sesuatu hal yang positif untuk sekitarmu.



Terkadang kenyataan tak seindah harapan, namun itulah realita yang ada, jalani apa yang telah terjadi dan bersiaplah untuk yang akan terjadi.
#AnotherDay 

Jumat, 24 Juli 2015

Ku Ingin Kau Tahu


"Dan Aku hanya bisa melihat apa yang ada didepanku"

Aku hanya bisa terdiam untuk melihatnya, tak mampu memilikinya, tak dapat mengatakanya. Tentang perjalanan itu, rasa yang telah ada jauh sebelum Kau tahu, dan tak pernah Kau tahu. Ku hanya dapat menunggu dalam sepi, yang entah sampai kapan gelapku berubah menjadi terang dengan adanya cahaya yang bersinar didalam hati ini, 

Aku tak pernah berharap sesuatu hal yang sangat tinggi, Ku hanya mengharapkan sesuatu hal yang sangat indah seperti ditempat ini. 

Andaikan saja Kau hadir untuk menemaniku disini, mungkin akan Ku temukan artinya dicintai. 

"Tuhan, Aku ingin semuanya terkenang, tolonglah hadirkan Dia untukku seperti malam yang terjamahi bintang, menjadikan lebih tenang, seperti tempat yang selalu terhadirkan kunang-kunang, dan menjadikanya lebih terang. Aku tak peduli seberapa gelapnya dunia, asalkan Engkau selalu berikanku cahaya agar Aku dapat melihat semuanya, dan merasakan dengan rasa cinta."



Biarkan Aku selalu melihatmu dari jauh, 

Lihatlah Aku yang selalu mencoba untuk setia dengan harapan harapan yang ku catatkan dalam serangkaian nada, Ku padukan dengan irama untuk menjadi sebuah lagu sederhana, yang kemudian Ku harap Kau akan mendengarnya. Sesekali Aku menangis ditempat ini, bercerita tentang perasaanku yang selalu saja mencari, meneteskan air mata yang tak pernah Ku sesali, karena Aku yakin harapanku selama ini adalah sebuah bukti bahwa Aku adalah seseorang yang selalu tulus mencintai. Kesendirianku bukanlah akhir dari cerita cintaku, akan tetapi adalah bagian dari lembaran-lembaran yang akan terbaca disetiap waktu, dan tersimpan indah dalam kertas hidupku. Meskipun Kau tak pernah membacanya, akan tetapi Aku tak akan pernah letih untuk memberitahukanya, tak akan pernah bisa merubah perasaan yang telah ada, dan Aku harap Kau menyadarinya. 

"Semua luka pasti akan sembuh, tapi tidak pasti semuanya akan hilang. Ya, Aku percaya semua 'Luka' akan sembuh pada saatnya."

Pernah Aku mencoba untuk melupakan tentang cinta untuknya, Namun waktu selalu mengembalikan ingatanku kedalamnya, Aku tak mampu berlari menjauhinya, sebab dalam hati ini telah tertulis untuk mencintainya, mungkin jika suatu saat Aku harus menghapusnya, tetap saja membekas dalam lara.

Sabtu, 04 April 2015

Akhir Cerita SMA

Membaca memang tak serumit menuliskan, Melihat tak serumit melakukan, dan Terdiam tak serumit menjalankan. Meskipun demikian, kita akan selalu dalam kebersamaan.

Kita semua berawal dari tulisan didalam selembar kertas biasa, Hingga waktu harus memisahkan Kita di akhir tulisan untuk sebuah cerita yang sempurna.

Tak terasa kini telah tiba waktu dimana semuanya harus diakhiri, cerita yang dari awal telah terjadi untuk dijamahi, canda-tawa yang sejak pertama sudah terangkai, dan suka-duka yang selalu ter- bingkai. Sekarang semua hanya akan tertinggal diantara bayang-bayang kenangan, dan terususun rapi karena kebersamaan. Jujur saja, Aku tak ingin semuanya berakhir, namun Aku-pun tak bisa menyalahi sebuah takdir. Aku ingin selalu ada disini, tempat dimana Aku bisa merasakan bahwa Aku ada sebagai sesuatu yang wangi. Mampu tertawa lepas secara murni, yang akan abadi, merasakan mencintai ataupun dicintai, didalam lantunan melodi, dan terbang tinggi untuk bermimpi. Tentang semua Teman-Ku, tentang Sahabat-Ku, tentang Musuh-Ku, ataupun tentang siapa yang membenci-Ku. Aku-Kamu, Dia ataupun mereka, dan juga siapa saja. Semuanya telah terekam didalam otak-ku, masuk secara perlahan kedalam tubuhku. Seperti : Bunga, mungkin kita melihatnya indah, dengan warna yang cerah. Akan tetapi jika kita hanya melihat saja, tanpa merawatnya, maka ia akan mati, dan tak akan kembali. Sama halnya seperti Kita, seperti apa yang telah ada. Jika kita hanya terdiam tanpa mengingatnya, maka semua akan hilang terbawa Prahara. Aku selalu berharap bahwa waktu mampu mengembalikan semua cerita-ku saat ada didalam sekolah bersama teman, akan tetapi bukan lagi untuk merintis dan berpikir kritis tentang sebuah pelajaran. Sudah cukup Ku rasakan, sudah lelah Ku jalankan. Kebiasaan dimana Aku memaksakan untuk berpendidikan didalam keterpaksaan. Aku berkata yang sebenarnya bahwa di sekolah banyak hal yang ingin Aku ucapkan atas dasar waktu yang telah berlalu : waktu dimana Aku terbiasa mengacuhkan perkataan guru yang mengampu mata pelajaran tertentu, bersikap sok belagu, menjadi murid yang tak mau tau, hanya senang bersekolah untuk bergurau dan terduduk di bangku, berpura-pura membisu, melakoni sebuah ambigu, berlagak kaku, dan bergaya keras bagaikan batu. Sejujurnya Aku bukanlah murid yang teladan, sedikit nakal dan bersikap tidak sopan.

Kalau saya periksa diri metode berfikir saya, sampai pada kesimpulan bahwa karunia daya khayal lebih berarti dari pada bakat saya untuk menyerap pengetahuan - Albert Enstein

Kamilah generasi sampah yang melanggar sebuah sumpah serapah, Kami hanya mau bersenang-senang untuk menghiraukan sebuah amanah, Kami bersikap frontal bagaikan busur panah, yang melesat kencang dan tidak ter-arah. Kami hancurkan waktu kami untuk bermetamorfosa didalam sekolah yang nyata, Kami ledak-kan bom atom untuk kebahagiaan yang kami ciptakan bersama-sama, Kami mengacuhkan semua perintah dan aturan yang telah ada. Karena bagi kami sekolah adalah tentang : apa yang kita jalani bersama Teman-Kawan, Sahabat-kerabat, dan bukan tentang sebuah pemaksaan untuk menghafalkan serangkaian pelajaran yang membosankan.

Memang Kita haruslah menuntut ilmu untuk mengerti, tetapi kami tidak suka dengan sistem pendidikan yang tertera dengan banyak opini. Karena Kami lebih suka yang nyata dan apa adanya daripada harus berpura-pura.

Tentang kebahagiaan Kami, kesenangan kami, semua cerita kami, yang menciptakan adalah kami sendiri. Bukanlah kalian, yang mengaku sebagai pihak-pihak oposisi pribadi.

Untuk semua teman-teman Ku :

Kita adalah sebuah atom-atom ataupun partikel-partikel kecil yang tak mampu dipisahkan, Kita hidup didalam molekul-molekul senyawa yang saling berkaitan dan tidak terhancurkan, Kita bergerak secara bersama-sama dengan sedikit perubahan, membentuk pergerakan didalam barisan, dan terkait untuk saling menyatu didalam perbedaan.

Aku tak ingin berpisah, semua kebiasaan yang telah Ku lakukan didalam kelas ini sudah menjadikan Aku sebagai sesuatu yang hidup untuk tetap melangkah. Disaat Aku merasa gundah, disaat Aku merasa gelisah, disaat Aku terluka parah, Teman-Ku selalu ada untuk memberiku kedamaian dan ketenangan yang cerah. Terimakasih untuk semuanya, untuk cerita yang telah sama-sama kita jalani dengan penuh rasa cinta, dengan harapan-harapan yang sempurna. Tentang kelas-ku yang selalu Aku rindukan : Aku tak akan pernah melupakan, indahnya sebuah arti persahabatan. Didalam kelas ini, semuanya berarti. Didalam ruangan ini, apa yang telah tercipta akan abadi. Aku tak akan pernah melupakan, suasana dimana Aku selalu beranjak untuk tumbuh menjadi satu bagian, bersama dengan kalian, dan merajut sebuah arti kebersamaan. Hari-hariku didalam kelas bersama kalian telah habis, kita semua akan menangis, tentang semuanya yang telah tertulis, dan sudah terbingkis. Jika kalian merindukan cerita kita, Cobalah untuk memutar ulang apa yang telah kita rekam sebelumnya, Kalian lihat kembali dimanakah sebenarnya tempat yang paling membuat kalian bahagia, disaat kalian tertawa, bercerita, bercanda, dan dikala suka ataupun duka. Semuanya hanya bisa didapatkan di dalam kelas, tak akan pernah terlepas dan selalu membekas. Meskipun terkadang alur cerita yang kita jalani selalu mendapatkan kendala karena suatu masalah, Kita semua tetap mampu menyelesaikannya dengan akhir yang indah.

Aku mencintaimu,
Kalian adalah bagian dariku.
Aku menyayangimu,
karena kalian adalah sesuatu yang selalu ada untuk diriku.

Terimakasih,

Untuk semua.

Semula Aku hanyalah tanah yang tandus disini,
Tidak mampu ditanami,
Tidak ter-jamahi,
Tidak bisa ditapaki,
Dan mati,

Hingga pada akhirnya kalian datang untuk menyirami-ku bagaikan air,
Terus mengalir,
Tidak pernah berakhir,
Selalu hadir,
Dan membuatku hidup dengan dipupuki serangkaian syair.

Terimakasih untuk kasih sayangmu,
Untuk kebaikan dan keikhlasan memberikan waktu,
Selalu berarti untuk-ku,
Dan semuanya akan teringat selalu.

Aku melahkah kedepan, meninggalkan kalian. Selangkah demi selangkah dan terus melaju dalam kedamaian. Aku tinggalkan semua ceritaku bersama kalian untuk perjalanan, namun cerita yang telah tercipta tidak akan pernah Aku lupakan. Suatu saat nanti Kita akan bertemu lagi disana, Meskipun dengan keadaan yang telah berbeda, dengan cerita yang tidak lagi sama, tetapi percayalah bahwa Kita akan bersama di lain cerita.

Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan tapi imajinasi.

Ketika Aku harus mengulang ceritaku dengan tema yang berbeda, dengan lakon yang tak sama. Aku selalu mengingat cerita yang pernah Aku buat sebelumnya, Merasuk kedalam mimpi yang nyata, beralih dengan berbagai opini ataupun fakta, Semua terjadi secara bertahap dalam pola. Aku selalu berharap kebersamaan-ku dengan teman-ku selalu ada setelah kita lulus, dengan keikhlasan dan hati yang tulus. Aku hanya bisa berharap bahwa waktu memberikan detak terbaiknya bagi-ku dan juga teman-ku, untuk selalu melangkah maju, meninggalkan hal-hal yang telah berlalu. Semuanya tak akan pernah terlupakan, kawan!

Apakah yang akan Kalian lakukan setelah Kita berpisah? Sekarang,esok,ataupun lusa?

Inilah tahap dimana kita beranjak untuk tumbuh dewasa, beralih dari masa SMA ke masa yang lebih tua, menjadi diri sendiri yang mencoba untuk menapaki sebuah kehidupan yang lebih nyata. Pada saat inilah Kita akan tumbuh ke-tahap selanjutnya untuk menerima kehidupan yang lebih pahit lagi, Kita tinggalkan masa dimana kita selalu berarti, didalam kelas ini, disekolah ini, semua cerita telah terjadi dan kini kita lalui. Bisa jadi selanjutnya kita akan merasakan hitam dan kelabu, tak se-indah saat kita berseragam putih abu-abu, tak selepas saat kita berada bercanda diatas dibangku. Pilihan kita kini hanyalah tetap melangkah meninggalkan yang pernah ada sebelumnya, karena kita tak bisa menyalahi sebuah kenyataan untuk bermetamorfosa, meskipun itu bukanlah yang kita minta, tetapi mau tidak mau kita harus melakukannya.

Kawan, teman, melangkahlah! Teruslah maju untuk meraih semua impian dan cita citamu, jangan pernah berhenti untuk bermimpi, jangan pernah lari dari kenyataan yang membuatmu merasa mati. Hadapilah semua rintangan, selesaikanlah sebuah tantangan, didalam semua angan, wujudkanlah sebuah harapan.

Teteskanlah linang air mata kebahagiaan, untuk tetap erat marilah kita berpelukan, untuk salam perpisahan mari kita bersama-sama membuat sesuatu yang menyenangkan.

Selamat berpisah teman-temanku, sampai bertemu dilain waktu!

Mari kita bernyanyi teman, untuk terakhir dalam kebersamaan..

KITA SELAMANYA

It's not the end, it's just beginning

Detak detik tirai mulai menutup panggung,
Tanda skenario baru mulai diusung,
Lembaran kertas barupun terbuka,
Tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga,
Kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu,
Pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu,
Masa jaya putih biru atau abu-abu,
Memori cerita cinta aku, dia dan kamu,

Saat dia (dia) dia masuki alam pikiran,
Ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan,
Cinta masa sekolah yang pernah terjadi,
That was the moment a part of sweet memory,
Kita membumi, melangkah berdua,
Kita ciptakan hangat sebuah cerita,
Mulai dewasa, cemburu dan bunga,
Finally now, its our time to make a history,

Bergegaslah kawan... tuk sambut masa depan,
Tetap berpegang tangan, saling berpelukan,
Berikan senyuman tuk sebuah perpisahan,
Kenanglah sahabat... kita untuk slamanya!

Satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori,
Satu cerita teringat didalam hati,
Karena kau berharga dalam hidupku, teman,
Untuk satu pijakan menuju masa depan,

Saat duka bersama, tawa bersama,
Berpacu dalam prestasi... (huh) hal yang biasa,
Satu persatu memori terekam,
Didalam api semangat yang tak mudah padam,
Ku yakin kau pasti sama dengan diriku,
Pernah berharap agar waktu ini tak berlalu,
Kawan... kau tahu, kawan... kau tahu kan?
Beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan,

Bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan,
Tetap berpegang tangan dan saling berpelukan,
Berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
Kenanglah sahabat... Kita untuk slamanya!

Kamis, 12 Maret 2015

Berharap Kau Tersenyum

Waktu berputar secara cepat, tak terasa dengan apa yang Ku jalani begitu terlintas sangat singkat, dengan ketulusan hati menjalani sebuah tubuh yang terikat dan mencoba berlari didalam gelap yang pekat. Langkah kaki berjalan menuju titik yang selama ini digambarkan, hanya untuk berharap sebuah kebahagiaan. Mata tepejam merasakan penderitaan, terbuka lebar melihat sebuah kenyataan. Andai saja apa yang ku rasa dapat dengan mudah ku baca, mungkin tak akan ada sebuah luka, Andai apa yang ku cinta dengan mudah ku minta, mungkin tak akan ada lagi arti sebuah perjuangan yang bermakna. Hidupku seperti daun yang semula tidak mampu dipilah, hanya tumbuh karena batang yang tertanam didalam tanah, meski harus terluka parah, walaupun sampai bercucuran darah, semua demi segala sesuatu yang disayanginya agar tidak berubah.

Didalam waktu yang berputar ini, Ku coba merasakan seperti apa indahnya sebuah pelangi. Apakah Ku harus menanti hujan dan menunggu redup untuk dapat melihatnya? Aku tak yakin, sebab, Apakah disaat Ku telah menantikan kehadiranmu. Kau akan datang? Mungkin tidak, dan mungkin Kau hanya akan menjawab dengan keraguan. Terkadang disaat Ku tak mengharapkanmu untuk hadir lagi, Kau menampak-kan dirimu diantara langit-langit yang tinggi. Sehingga, disaat mata ini mencoba untuk berpaling dari pandanganya, Aku merasa Kau sangat berharga, dan Aku tidak mungkin untuk melewatkanya. Kau tau mengapa Aku begitu? Coba tanyakan saja pada dirimu. Ya, Aku tau hidup ini tak selamanya indah, tak semuanya cerah. Terkadang disaat Aku ingin menatapmu, benar-benar ingin menatapmu, Aku tak bisa melakukan itu. Mungkin karena kabut pagi yang menghalangiku, atau mungkin juga Kau yang tidak ada didepanku. Ku tanyakan semua tentangmu kepada sang mentari, " Wahai sang penyinar bumi, Dimanakah pelangi?" Dan Ia menjawab, "Aku tak tahu, nantikan saja sampai Ia benar-benar hadir". Aku masih tetap menunggunya muncul, seperti apa yang telah dikatakan oleh sang mentari. Ya setidaknya, Aku hanya ingin melihat warna indahnya, wajah manisnya, senyuman kebahagiaan dihari-harinya. 


Di hari pertama, tak nampak ada tanda-tanda Ia akan hadir lagi. Namun Aku tetap percaya untuk menanti, untuk menunggunya sampai Ia kembali. Akan tetapi, ternyata Ia benar-benar tidak ada. Ku coba menunggu di hari berikutnya, namun sama, Ia tetap saja tidak ada. Ketika Aku mencoba untuk merubah sebuah pikiranku, menghilangkan sebuah perasaanku, Ia malah muncul kembali. dan seperti biasa, Aku tetap mendekatinya, Aku melihat warna indahnya, menatap wajahnya dan bertanya "Kemana saja dirimu? Mengapa sudah lama Aku tak melihatmu? Aku menunggumu..." Dan dia menjawab "Aku tidak kemana-mana, Aku masih tetap disini".    Entah apa yang ada dalam pikiranya, Aku tak mengerti. Namun, yang jelas Aku bahagia karena bisa melihatnya tersenyum lagi. 


Setelah sekian lama Aku tak melihatnya, nampak ada yang berbeda. Dia tidak seperti biasanya, tapi yasudahlah... Mungkin itu hanya sebuah ilusi dua sisi hati saja. Atau mungkin juga karena Aku yang benar-benar telah merindukanya.

Hari-hariku kini dapat sedikit kembali tenang, saat Kau telah muncul bagai sebuah kunang-kunang, cahayamu tetap bersinar terang. Dalam keadaan sesulit apapun, Kau tetap hadir bagai penawar racun. Sejak saat itu, semua mampu berjalan maju, Aku menulis lagi untukmu, dan Aku melanjutkan skenario yang telah Ku buat dihari lalu. Ini sebuah kenyataan, Fakta didalam perbedaan. Aku tak menulis dalam bentuk opini, karena Aku tau itu tak berarti. "Apakah ini awal dari lembaran kertas yang pernah ada?".  Mungkin, Aku akan menambahkan tulisan ini ke buku yang lama, Dan Kau adalah seseorang yang Akan ada didalamnya.

Kau tau tentang hujan? Ya, hujan adalah air yang hadir untuk membawa kedamaian. Kau tak percaya? Mari kita buktikan. Disaat hujan turun untuk membasahi keringnya tanah yang tandus, Ia hadir untuk membasahinya terus-menerus. Apakah tanah itu menolaknya? Tidak! Justru itulah yang dinantikannya. Disaat pohon-pohon yang hijau telah layu, Apakah air hujan turun untuk membuatnya mati? Tidak! Justru Ia menolongnya untuk hidup kembali. Dan kini giliran kita, tentang Aku dan juga Kau. Apakah Kau menyukai hujan? Mungkin iya, tapi disaat Ia turun.. apakah Kau ada untuk merasakanya? Mungkin tidak, Cobalah rasakan. Jika Kau memang benar-benar menyukai hujan, Kau tak perlu takut untuk basah. Jika kau benar-benar ingin merasakan hujan, Kau tak perlu resah. Rasakan saja kehadiranya, meskipun itu tak kau lakukan setiap harinya. Banyak yang menganggap ini semua tak berarti, justru tidak untuk-ku. Mungkin hidupku terpandang aneh. Tapi Aku memang benar-benar ingin dari sesuatu yang sebenarnya tak penting dilihat, Aku dapat melakukan hal yang dapat melekat dalam kehidupan meskipun itu singkat. Dan kini Aku akan mengajak-mu untuk melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan, Aku akan mengajak-mu untuk merasakan hal yang tak biasanya untuk dirasakan. Mari kita lakukan...

Ini tentang mu, Aku hanya melakukan semuanya karenamu. Aku tak akan peduli seberapa buruknya dirimu, yang jelas Aku menyayangimu...

Fiktif, dan Kau pasif. Penerima sebuah aksi, Penyendiri, Terlalu malas dengan keramaian, Berharap dalam kedamaian, dan Kau pendiam, lebih banyak berharap dalam tentram.

Ya, disaat Aku berada dalam kesendirian, Aku mampu membuang sebuah beban. Aku terbangkan semuanya ke udara, bagai sebuah pesawat kertas yang terbang dengan sayapnya. Aku tulis semua harapanku didalamnya, dan kemudian Aku terbangkan dengan sebuah bayangan prahara. Ku harap, apa yang aku tuliskan dapat dengan mudah Aku dapatkan. Dan Ku harap, apa yang telah Aku terbangkan dapat dengan mudah Aku lakukan.

Aku tunggu semua tulisan itu kembali kepadaku,  Ku harap : Yang Semula Aku menerbangkan bebanku, dan yang kembali adalah harapanku.

Bebanku : Aku tak pernah berharap semua beban hadir disini, namun jika itu harus terjadi, Aku akan hadapi. Dan bila Aku tak sanggup melewatinya. Aku percaya, Aku masih mempunyai teman yang akan membantuku untuk selalu mengulurkan tanganya.

Harapanku : Aku berharap Kau selalu tersenyum, Aku berharap yang terbaik. Untuk diriku, untuk dirimu. Dan semua orang yang Aku sayangi..

Dari sedikit yang ada, Ku akan tuliskan lebih banyak lagi apa yang Kau minta. Mekipun terkadang itu buruk, Namun Aku berharap Kau menyukainya.

Jangan pernah katakan sesuatu yang tak seharusnya dikatakan, jangan pernah lakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan. Namun rasakan saja Aku ada disampingmu. Jika Kau ingin Aku ada didalam hangatnya pelukanmu. Katakan saja kepadaku. Karena Aku-pun tau, sebenarnya Kau adalah sebagian dari apa yang akan Aku butuhkan disepanjang waktu.

Hidup menurutku bagaikan sebuah buku. Harus ada sampul ataupun cover didepanya, kemudian ada isi dari lembaran-lembaran ditengahnya, dan juga harus ada sampul belakangnya. Sebelum kita membaca semuanya, kita harus mampu membuat dari awalnya. Dan Aku ingin apa yang telah Aku awali adalah sebuah gambaran dari beberapa tulisan yang akan Kau baca. Aku lakukan semuanya dengan estetika yang murni tertulis didalam kertas dengan sebuah tinta didalam pena. Dan Aku tau semuanya, untuk dapat melakukan sesuatu yang sempurna, Kita harus saling melengkapi satu sama lainya. Untuk dapat berdiri, kita harus saling melengkapi. Dan untuk dapat berjalan, kita harus menyatu dalam kebersamaan. Ambil saja indahnya, meskipun sederhana. Karena hidup ini memang sudah berat,maka tidak perlu lagi dibuat berat. Meskipun kita berjalan dalam keadaan terikat, sebenarnya Kita mampu melesat.

Untukmu,

Aku bertahan karena Kau ada disini,
Terkadang disaat Kau pergi,
Aku merasa mati.
Dari berbagai bintang yang ada dilangit sana,
Aku hanya ingin dirimu saja,
Dan ketika saatnya semuanya harus menghilang,
Kau akan selalu Ku kenang.

Kau akan menjadi catatan yang indah didalam buku ini, Kau tetap menjadi sebuah pelangi. Kau akan selalu berada didalam hujan, dan Kau tetap rasakan kedamaian.

Jumat, 23 Januari 2015

Tertulis Diatas Kertas!

Pernahkah kau merasa bahwa kau sendiri didalam hidupmu? Tanpa cinta, tiada rasa. kemudian kau merasa kesepian, merasakan berada di dalam kegelapan, dan seperti tak ada seorangpun yang menemanimu disaat kau berjalan...

Ketika mentari muncul menerangi bumi ini, langit gelap dengan bintang-bintang yang menemaninya menghilang, dan kemudian datanglah terang. Semua menjadi cerah, ditemani angin yang datang berhembus membawa semangat kesegala arah. Satu per satu makhluk hidup diantaranya terbangun untuk kembali beraktifitas, kembali bernafas, dan menghirup udara dengan bebas. Tumbuhan kembali menghijau, langit mulai membiru, dan semuanya berubah. Kemudian Aku bangun dari tempat tidurku, merapikan kamarku yang berantakan dan membersihkanya. Aku membuka jendela, kemudian cahaya matahari masuk kedalam kamarku dari jendela yang Aku buka, dan membuat sebagian ruangan kamar menjadi terang. Setelah Aku merapikan semua, Aku beranjak ke luar rumahku. Lalu Aku duduk diteras, ditemani dengan secangkir teh panas. Aku memandang ke atas, untuk menikmati suasana dan menyimpulkan harapan-harapan diatas langit yang luas. Ingin sekali Aku terbang lepas, dimana Aku akan membuang semua bebanku seperti sebuah angin yang dengan mudah menerbangkan sebuah kapas. Aku hanya ingin menikmati keindahan yang akan terlihat jelas disana, merasakan ketenangan yang sesungguhnya , dan mencari arti dari cinta yang sebenarnya. Jika Aku mampu melakukanya suatu saat, entah itu kapan akan terjadi, harapanku hanyalah menjadi yang terbaik untuk apa yang aku cintai. Meskipun itu terlihat tidak mungkin, tetapi Aku memiliki harapan yang indah, memiliki sebuah mimpi yang cerah, dan Aku percaya dengan apa yang akan singgah. Didalam diriku, untuk kehidupanku, baik itu sekarang ataupun nanti. Meskipun itu sangat terlihat kecil oleh mata, akan tetapi Aku selalu yakin dari dalam hatiku bahwa semuanya akan bermakna. Disaat Aku mencari arti dari apa yang ku rasakan selama ini, beberapa kali Aku terhempaskan disini. Akan tetapi, tempat inilah yang selalu membuatku teringat tentang harapan-harapan dihati yang Ku ulangi. Walaupun, terkadang Aku merasa tak kuat lagi berjalan maju, merasa tak mampu lagi meneruskan perjalananku. Kemudian Aku seperti ingin menyerah, disaat Aku telah kehilangan arah. Namun, hanya saja ketika Aku benar-benar telah merasa mati, Hatiku masih tetap hidup untuk membantuku berdiri. Ya, disaat itu hanya diriku sendiri. Aku seperti bertatap muka didalam cermin kehidupan, ketika apa yang Aku lakukan sangat berat, dan Aku ingin menyerah, bayanganku selalu hadir untuk berkata bahwa Aku mampu melewatinya. Aku sadari, memang sebenarnya dunia ini adalah sebuah perbedaan, dan berbanding terbalik diantara satu sama lainya. Meskipun begitu, tetapi Aku percaya bahwa semuanya ada untuk saling melengkapi dengan pasanganya. Yaa, meskipun berbeda, tetapi cinta itu mengajarkan bagaimana tulusnya hati yang merasakan sebuah kekurangan didalam perbedaan. Dimana segala sesuatunya diperjuangkan dan terus diperjuangkan untuk selalu kuat menyatu melewati rintangan.

Aku berada didalam dirimu,
Ketika kau bersedih, Akulah yang pertama merasakanya,
Aku berada didalam kehidupanmu,
Apapun yang kau jalani dan kau rasakan, Akulah yang selalu ada.

Sadarkah ketika kita merasakan kesedihan, terkadang orang yang selalu ada untuk menghapus rasa sedih kita, itulah orang yang akan membuat kita tenang. Entah siapapun itu, tetapi setiap orang memiliki sebuah perasaan. Ketika rasa yang muncul didalam setiap orang itu ada, maka diantaranya pasti akan saling melindunginya. Berusaha untuk membuat senang, membuat tersenyum, membuat tenang dan apapun itu.. pasti dengan berbagai cara akan dilakukanya ketika salah satu orang yang disayanginya bersedih. Begitupun denganku, denganmu, dan semuanya. Pasti akan melakukan hal yang sama..

Disaat seseorang telah hadir untuk menemani, Aku merasa lebih ringan dalam berjalan didalam kehidupan ini. Pada saat itu Aku hanya merasa sendiri, dan kini ada seseorang yang selalu menyemangati. Sebenarnya, sebelumnyaoun Aku percaya bahwa pasti ada yang selalu menemaniku. entah itu sahabat, teman, atau siapapun. Aku percaya mereka menyayangiku seperti Aku menyayangi mereka. Meskipun terkadang kita bermusuhan, tetapi inilah realita kehidupan.

Kau percaya dengan takdir didalam waktu? Jika iya, lakukanlah yang seharusnya kau lakukan untuk seseorang yang kau sayangi. Dan jika tidak, lebih baik kau kembali berpikir lagi.

Terkadang Aku membiarkan diriku terlarut dalam kesedihan. Akan tetapi Aku harus bisa menjalani semua dengan sederhana, Menulis cerita baru yang lebih nyata. Aku tak peduli seberapa buruknya diriku, yang jelas Aku akan melakukan yang terbaik untuk-mu.

Tinta hitam tertulis diatas kertas putih ini,
Melantunkan melodi untuk memberi arti cinta yang sejati,
Andaikan Aku dapat terbang tinggi,
Kan Ku bawa kau kemanapun kau ingin pergi.

Waktu akan selalu berputar maju, bukan berputar mundur. Dan Waktu akan selalu terkenang, tidak akan pernah bisa terulang. Maka melangkahlah kedepan, bukan kebelakang.

Hidup terkadang terasa sangat rumit disaat kita hanya berpikir tentang beban yang dijalani. Akan tetapi percayalah bahwa kau tak pernah sendiri, kau akan selalu bisa melewati, dan Kau tak sendiri.