Selasa, 25 November 2014

Aku dan Kamu (Hukum Fisika = Cinta!)

Masih banyak yang lebih indah daripada pelangi diatas langit, masih ada celah untuk keluar dari ruangan yang sempit, walaupun Aku hanya dapat berbuat sedikit, tapi Aku akan terus mengulang kembali agar Aku tak lagi terhimpit...

Aku tak bisa begini! Siapa Aku bagimu? Apakah Aku hanyalah sebuah angin yang hanya dapat Kau rasakan saja, tentu saja tidak! Mungkin Kau bisa tahu bahwa Aku ada, tapi Kau tak pernah tau bagaimana Aku yang sebenarnya. Itulah sebabnya mengapa Aku sendiri, karena disetiap kali Aku datang, Kau tak pernah melihatnya. Apakah Kau pernah sadari itu? Mungkin, Sedikitpun tidak! Aku tau semuanya karena Aku sering membaca pikiranmu, Aku tau semuanya tentangmu, tetapi bisa saja Aku salah menafsirkan itu, meskipun terkadang berada jauh dari batas kewajaranku, Aku tetap melakukannya berulang-ulang, sedikit berinteraksi pada waktu yang terkenang, dan kemudian Aku tuangkan pada tulisan-tulisan dibuku yang Aku bawa pulang. Simple, (F aksi = -F reaksi) dan Aku mempercayai itu, Kau paham? Bagiku disetiap kali Aku melakukan sesuatu, meskipun itu sedikit, pastilah ada timbal baliknya, ada reaksi didalam setiap hal yang Aku lakukan. Apakah Kau mempercayainya?

Seperti Hukum Newton, Diriku adalah sebuah benda didalamnya.
(Hukum gerak Newton adalah Hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya).
Diriku adalah suatu benda yang bergerak karena suatu gaya yang terjadi, dan Kau adalah gerak yang disebabkanya. Itu artinya Aku adalah F aksi dan Kau adalah -F reaksi. Aku mencoba terus memahami semuanya, Aku kaitkan pada sebuah rumus dan hukum fisika. Sebenarnya Aku tak begitu paham tentang fisika, namun Aku mencoba untuk mengkaitkanya. Ya, setidaknya Aku mencoba meskipun tak sesuai dengan apa yang ada.

( Hukum Newton I : setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial ).
Aku terus pahami Hukum Newton I , dan Aku selalu bertanya pada diriku sendiri, apakah memang benar semua yang telah tertulis pada Hukum Newton, Aku terus memahaminya. Dan setelah Aku memahami berulangkali, Bagiku semuanya benar! Karena setiap kali Aku berbuat untuk sesuatu hal yang kau suka, dan Aku melakukan dengan kecepatan konstan dan konsisten, tetap berada dalam jalurnya tanpa berubah-ubah, maka reaksimu adalah bahagia. Dan jika mungkin Aku diam pada saat kau menginginkan sesuatu, kau pun akan terdiam dan tak berkerja / tak merespon. Karena jika gaya yang diberikan tidak ada, maka benda yang akan mendapat gayapun tetap diam. Ya, Semuanya Aku pahami! Semuanya harus tetap pada Kecepatan konstan, secara terus menerus tanpa berubah sedikitpun. Maka yang terjadi adalah reaksi timbal balik yang sama. Jika Aku bergerak maka kaupun bergerak, jika Aku terdiam, maka kaupun terdiam. Mungkin seperti ((Aku + Kau) = ( Raga + Jiwa) = (Hidup)). Semuanya berkerja ketika saling melengkapi satu sama lain. Berarti, apa yang Aku lakukan adalah apa yang Kau lakukan.

( Hukum Newton II : sebuah benda dengan massa (M) mengalami gaya resultan sebesar (F) akan mengalami percepatan (a) yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap (F) dan berbanding terbalik terhadap (M) atau (F) = (Ma). Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu ).
Kau pahami Hukum Newton II, kau bisa mengartikanya dengan sebuah cinta? Lakukanlah, Akupun juga ingin Kau tau bahwa Aku memang benar mencintaimu. Seperti Hukum Newton II diatas, Aku (benda) memiliki sebuah perasaan (Massa/M) yang kemudian mengalami gaya sebesar merasakan Cinta (F). Semakin hari, Aku selalu mencintaimu dengan dimensi yang berbeda, selalu mengalami kenaikan, semakin cinta dan semakin cinta (a), Aku memiliki usaha untuk selalu mencintaimu dengan arah sama pada saat Aku merasakan cinta. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati, dan bahkan takut kehilanganmu. Apa yang Kamu rasakan (F), sama seperti apa yang Aku rasakan, dan berbanding terbalik (M).  Mungkin juga,  perasaan cinta yang Aku miliki dan kamu miliki (F) = (Ma) yang berbanding terbalik dan mengalami percepatan antara apa yang Aku rasakan dan apa yang Kau rasakan. Dan apa yang Aku telah lakukan selama ini untukmu, semuanya sama dengan apa yang kamu lakukan untukku, dalam setiap waktunya.

Hukum Newton II : Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari titik singgung gaya dan benda.

Sebenarnya, Aku tak memaksamu untuk mencintaiku, hanya saja Aku memakai Hukum Newton, sehingga apa yang Aku lakukan untukmu, mau tidak mau Kau harus meresponya!

Menurutku : Hukum Newton jika diterapkan pada (Cinta) yang dianggap sebagai partikel, dalam evaluasi pergerakan misalnya, panjang/ besarnya (cinta) tidak dihiraukan, karena obyek yang dihitung dapat dianggap kecil, relatif terhadap jarak yang ditempuh. Perubahan bentuk ( deformasi ) dan rotasi dari suatu obyek juga tidak diperhitungkan dalam analisisnya. Maka sebuah (Hati) dapat dianggap sebagai suatu titik atau partikel untuk dianalisa (detaknya) pada saat merasakan sebuah (Cinta).

Aku sering kali memikirkan yang sebenarnya tak perlu Aku pikirkan, akan tetapi entah mengapa yang terjadi adalah sebuah pemikiran dengan perasaan yang datang secara tak terduga, secara tiba-tiba dan terus-menerus. Kemudian Aku tulis saja semuanya untukmu, untuk semua yang telah terjadi pada hidupku, Aku mendengarkanya dalam suatu ruangan yang senyap dan Aku sendiri, seperti suatu ketenangan didalam batin yang kemudian Aku meresapi. Setelah Aku mengetahui bahwa semua memang benar berarti untukku, sejak itulah Aku mulai merancang sebuah harapan kecil yang Aku harap suatu saat nanti berarti besar. Karena Aku paham, bahwa semakin kedepan hidupku semakin berat, meskipun terkadang Aku tersesat, Aku akan selalu berusaha mencari jalan keluar meskipun didalam ruangan yang gelap dan pekat.

Apakah kau akan tetap disini untuk menemaniku dengan sebuah cinta? Mungkin saja tidak! Karena Akupun tahu suatu saat kau pasti akan meninggalkanku. Untuk selamanya, tanpa adanya sebuah cinta, Kau tak lagi ada, dan semuanya hanya tersisa sebuah kenangan kita bersama.

Semenjak Aku mengenalmu, Aku tau bahwa yang sebenarnya berarti adalah sebuah perjuangan. Berusaha untuk saling menjaga, berusaha untuk saling ada, berusaha untuk tetap cinta dan semua! Apapun itu, semuanya sangat bermakna sempurna. Bahkan, saat Aku menatapmu, tak mampu sedikitpun Aku berkedip, mata ini seperti telah kaku dan terselip. Semakin berusaha Aku untuk memejamkan mata, semakin berat pula Aku meninggalkanya.

(Hukum Newton III : gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya)

Kau tau artinya? Coba kau pahami dan samakan dengan sebuah cinta.

Hukum Newton III : Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah.

Intinya dari hukum Newton III adalah bahwa setiap Aku merasakan cinta dan juga Kau, meskipun terkadang berlawanan, namun keduanya memiliki rasa yang sama besar. Meskipun arahnya berbeda, namun gaya dari keduanya selalu sama.

Aku bermimpi dalam tidurku, membuat sebuah momentum yang kemudian di saat Aku terbangun dari tempat tidurku, Aku masih mengingatnya. Seburuk apapun sebuah mimpi, tetap saja semuanya akan menjadi bayangan yang terekam dalam otak sebelah kiri. Apa kau akan paham? Aku tak tau! Karena Aku tak pernah menuntut Kau untuk mencintaiku, dan Kau sendiri yang secara spontanitas memiliki perasaan yang sama seperti apa yang Aku rasa. Karena cinta tak dapat dipaksa!

Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain pasti mengalami tekanan atau tarikan yang sama dari benda yang ditekan atau ditarik. Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda, jari anda juga ditekan oleh batu. Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan tali, maka kuda tersebut juga "tertarik" ke arah batu dengan tali yang digunakan, dan juga akan menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda.

Semua ini menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berbeda, maka tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda. Jika Aku mencintaimu, dan juga Kau, maka secara bersamaan kita akan merasakan cinta  dengan besar yang sama padaKu atau padamu dan keduanya segaris. Seperti yang ditunjukan di diagram, para peluncur es (Ice skater) memberikan gaya satu sama lain dengan besar yang sama, tapi arah yang berlawanan. Walaupun gaya yang diberikan sama, percepatan yang terjadi tidak sama. Peluncur yang massanya lebih kecil akan mendapat percepatan yang lebih besar. Dua gaya yang bekerja ini adalah gaya yang bertipe sama. Misalnya antara roda dengan jalan yang sama-sama memberikan gaya gesek.

Secara sederhananya, sebuah gaya cinta bekerja pada sepasang hati, dan tidak pernah hanya pada sebuah hati saja. Jadi untuk setiap gaya selalu memiliki dua ujung. Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang berlawanan. Atau sebuah ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya. Secara matematis, Cinta ini berupa persamaan vektor satu dimensi, yang bisa dituliskan.

Rasakanlah Cinta bukan pada awalnya saja,
Setelah kau punya, selanjutnya dan seterusnya kau jaga.
Resapilah makna bukan pada saat kau tau saja,
Setelah kau bisa, lakukanlah selamanya.
Terimalah kekurangan salah satunya,
Setelah kau mampu, maka semuanya akan bahagia.

Dan pada intinya, Aku ingin kau selalu bergerak, merasakan, memberi dan menjaga dengan dimensi yang sama seperti apa yang Aku rasa.

Sabtu, 15 November 2014

Veren

Bersamanya, Veren. Dia adalah hal yang paling penting dalam hidupku yang membuatku merasa bahagia. Dia yang baik dengan kesederhanaanya, membuat diriku tak ingin jauh darinya, Setiap kali berada disampingnya ataupun memikirkanya membuatku merasa tenang, dan bahkan sangat tenang.

Veren, entah bagaimana Aku bisa selalu merasa tenang saat mendengar nama-nya, seperti percikan air yang kemudian mengalir tanpa suara menuju dermaga.

Namun, kini dimanakah semuanya ketika Aku sangat merindukanya?

Aku menundukan kepalaku, Aku menutup mataku, kemudian memikirkanya, dan terus memikirkanya. Setiap kali Aku menemukanya didalam pikiranku, selalu saja otak-ku mengembalikan daya ingatku hingga Aku terjatuh ke masa lalu.

Aku sadar, Aku pernah membuatnya kecewa, menyakitinya, dan membuatnya bersedih. Sebenarnya Aku ini memang tak pantas untuknya, dan Aku berpikir seharusnya Aku tak datang didalam kehidupanya. Namun semuanya memang telah terjadi, karena waktu memanggilku untuk tetap mengikuti detaknya. Seharusnya Aku berpikir dari awal, bahwa sesungguhnya : Cinta itu ada bukan untuk saling melukai, meskipun ada dan pernah sesekali saling menyakiti, tapi cinta ada untuk saling melengkapi.

Aku menghirup udara, meresapinya. Ku coba untuk mengajaknya berbicara. "Veren, Sampai kapankah kamu tetap berada disampingku, disini.. ?" Aku berusaha menanyakan kepadanya, didalam hatiku berharap Veren berbicara "Selamanya..." . Dan Aku yakin, karena Aku tau dia menyayangiku dan pasti akan mengucapkanya kepadaku.

Aku masih mampu merasakan-nya, Aku tak bisa membohongi perasaanku yang sebenarnya, Aku sangat mencintainya, dan Aku benar-benar mencintainya!. Otak-ku masih membeku, seolah ada sesuatu yang sangat berat yang ingin Aku cairkan. Entah itu tentangnya, ataupun tentang yang lainya. Aku tak bisa memahaminya sekarang, karena Aku terlalu sibuk untuk mengingatnya kembali seperti dahulu saat kita saling mengenal.

Seharusnya, Aku tak membiarkanya terus bersedih...

Sekarang, Aku mencoba berdiri lagi. Tetapi Aku tak bisa, Aku selalu terjatuh menatapmu, tertidur memikirkanmu dan terbangun dalam raut wajahmu. Terkadang Aku sendiri tak mengerti, Apakah sebenarnya Aku hidup didalam raga Veren? Karena setiap kali Aku bergerak, Aku merasakan seperti Dialah yang ada merangkulku. Tapi sudahlah, Aku tak bisa terus begini.. terus membuat diriku seperti ini.

Dalam dunia yang begitu sangat indah ini, Aku sampaikan kepada teman-temanku, Semuanya yang ada dibumi ini. Begitupun denganmu Veren, Lihatlah semua yang telah ada disini, Aku dan Kamu, Langit dan Bumi. Kita bersama, dan Bumi-Langit berdampingan. Tak usah terus bersedih, Aku disini selalu ada untuk semuanya, Semua yang pernah terjadi diantra kita. Jika kamu benar-benar merindukanku, panggilah Aku : Aku akan selalu datang untukmu.

Aku ingin Kamu berbicara sekarang, apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu inginkan.

"Veren, Sampaikanlah satu pesan untukku dari pikiran dan hatimu.." Aku mengatakan kepadanya.

"Aku tak bisa lupakan semua, Aku dan kamu disini, Aku ingin kita seperti dulu lagi.." Jawabnya dengan raut wajah sedihnya.

Aku hanya terdiam, dan menatapnya.

Akupun tak mampu melihatnya bersedih, Aku tak bisa lakukan lebih untuknya, yang Aku bisa hanya menghiburnya, selalu berusaha menghiburnya.

Sejak semuanya terpisahkan, Aku mengerti bahwa sesungguhnya tidak ada alasan untuk meninggalkanmu. Meskipun kenangan selalu saja datang memanggilku, Aku hanya terdiam dan membisu. Maafkanlah untuk semuanya, sekarang ini kita jalani saja apa yang ada, apapun itu. Meskipun kini, Aku hanyalah temanmu saja. Kita harus selalu bersama. Kita tak perlu merubah semuanya, karena kita tau diantara kita tak ada yang mau semuanya terpendam.

"Maafkan Aku, Veren. Maaf..." Kataku, terakhir Aku ucapkan kepadanya.

Dia hanya terdiam, Aku tau sebenarnya Dia tak menginginkan ini semua, tapi semua memang sudah terjadi.

"Maaf, Aku tau kamu kecewa denganku, Aku juga sebenarnya tak mengnginkan ini semua terjadi, Tak ada yang bisa Aku jelaskan kepadamu, yang ingin kukatakan hanyalah Aku tak mau menyakitimu dihari-hari selanjutnya, Itulah alasan terbaik mengapa kita harus seperti ini.."  Kataku.

Veren terus memohon, "Aku tak ingin kita seperti ini, tapi mengapa kamu hancurkan mesin waktu yang telah menjadi saksi kebersamaan kita selama ini, mengapa kamu menghancurkanya?" Dengan suara tersedu, Veren mengatakanya kepadaku dan meneteskan air mata.

Entahlah, mengapa Aku bisa melakukan ini, Mungkin ego-ku masih terlalu tinggi. Sehingga Aku lebih memikirkan diriku sendiri daripada orang lain.

Kelemahanku adalah pada saat kamu menatapku, sehingga Aku terjatuh untuk terus menatapmu, dan Aku membuktikan itu 100% benar, Tapi di satu sisi yang lainya, Aku juga memiliki kelemahan yaitu menolak takdir, dan Aku membuktikan itu tak terhingga jika dihitung kebenaranya.

Oleh karena itu, anggaplah semua ini adalah sebuah takdir yang telah terjadi.

Apa kabar sayangku? Apa kabar harapanku? Aku melihat diriku sendiri berdiri disamping pepohonan yang menyejukan hati ini, Aku pandangi sekitar apakah benar disini hanya Akulah yang sedang tidak bahagia, atau juga masih banyak makhluk yang merasakan sama seperti apa yang Aku rasakan. Aku memandang, dan terus melihat sekitarku. Veren, Aku tak tau dimana diriku, karena Aku berjalan dengan kedua kakiku dengan mataku yang tertutup raut wajahmu.

Pada waktu itu, yang pernah ada diantara kita, kita habiskan bersama. Tetapi kini Aku menghabiskan waktu ini sendiri, tanpamu. Seingatku, dahulu kita adalah sepasang burung merpati putih yang selalu bersama, terbang bersama dan kemanapun bersama. Kini, Aku dan kamu telah berada di tempat yang berbeda, kita telah dimiliki seseorang dari masing-masing diantara kita. Aku sendiri, dan kamu sendiri.

Tetapi kamu harus percaya, waktu telah merekam kenangan kita berdua, kapanpun kita mau memutarnya, kita dapat dengan sesuka hati memutarnya. Yakinlah, kita pasti akan bersama seperti sedia kala.

Aku selalu berdo'a meminta kepada Tuhan, memohon agar apa yang Aku cintai, apa yang Aku sayangi, mereka selalu didalam kasih-MU. Terkadang Akupun merondukan semuanya kembali, dan bahkan sering seperti itu. Tuhan, ajarkan Aku do'a apa saja yang bisa mengembalikan lagi semua seperti semula! Berikanlah Tuhan, kembalikanlah. Sebab, Engkaulah yang maha Kuasa.

Aku mulai menggambar lagi hidupku untuk yang kedepanya, yang sebelumnya Aku tak menyangka bahwa akan seperti ini. Aku memulai menghitung seberapa besar Aku mencintaimu, Aku lakukan dari awal. Secara perlahan, teliti, dengan penuh perasaan, dan hasilnya setelah Aku resapi adalah Positif! Ya, sungguh. Aku benar mencintaimu! Bukan yang lainya. Aku semakin tak mempercayainya, Aku ulang lagi perhitunganku, Aku rasakan lagi, dari semua kebersamaan kita, dari apa yang pernah ada diantara kita, ternyata sama : Sesungguhnya Aku tak bisa menjauh darimu, bahkan sedikitpun tak bisa, semakin Aku berusaha untuk melupakanmu, malah justru Aku semakin mencintaimu..

Senin, 10 November 2014

Tentang Cinta!

Kemarilah, Aku disini selalu ada untukmu..
Tersenyumlah, Karena tak kan ku biarkan kamu menangis didalam hidupmu..

Aku tak pernah tau bagaimana terjadinya sebuah cerita, Mungkin mataku selalu terpejam disaat semuanya berjalan secara sempura, atau mungkin Aku sudah bahagia sebelumnya. Aku merasa bahwa cinta terlalu mudah dirasakan, Terlalu indah dikatakan dan terlalu sulit dihilangkan. Sebenarnya Aku tak mau terlalu memikirkanya, Namun entah mengapa Cinta datang dengan sendirinya tanpa Aku memanggilnya. Bagiku yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga, Bukan hanya sekedar merasakannya. Mengertilah sebentar saja, Aku disini telah menulis sebuah skenario apa adanya yang Aku sendiri tak mengerti isi selanjutnya, Aku disini ada untuk mencintaimu dan Aku disini berdiri untuk menjagamu. Mungkin kamu tak pernah tau, Tetapi Aku harap kamu bisa rasakan itu. Asal kamu tau, Hidupku terlalu buruk untuk diulangi, Dan bahkan mungkin Aku tak pantas untuk kamu sayangi. Namun Kini harapanku hanyalah tetap bersamamu, Dan Aku ingin kamu menjadi seseorang yang mampu membuatku merasa bahwa ketenangan itu tak akan pernah berlalu. Tolonglah.. Aku ingin kamu tetap berada disini, Aku ingin Kamu selalu menemani sampai waktu benar-benar telah berhenti. Tetapi Jika kamu letih, Katakanlah..

Aku tak akan pernah peduli orang berkata apa, Yang terpenting bagiku adalah mampu membuatmu merasa bahagia. Apapun keadaanya, bagaimanapun jalanya dan kemanapun arah tujuanya. Disini, Aku selalu ada meskipun batu yang menghujamnya. Aku ingin kamu selalu mengerti Aku rela terjatuh asalkan kamu tetap berdiri, Aku rela menangis asalkan kamu tetap tersenyum, dan Aku rela bersedih asalkan kamu dapat bahagia. Mungkin cara yang Aku berikan untukmu tak berguna banyak dalam kehidupanmu, tetapi sebisaku tetap akan Aku coba membahagiakanmu.

Aku telah merasakan ketenangan bersamamu, Untuk semua hal dan perjalanan yang selama ini selalu membuatku lemah berdiri, Namun saat kamu datang dengan raut wajah yang menyenangkan, Aku percayakan padamu bahwa kebahagiaan ku bermula saat kamu ada untukku.

Apakah ini yang dinamakan ketenangan? Mungkin saja, Karena Aku benar-benar bisa memahami, Meresapi dan menjalani semuanya dengan rasa cinta dan kasih sayang yang kita punya. Diantara Kamu dan Aku atapun Aku dan Kamu, semuanya telah menyatu. Aku selalu bermimpi, baik atau buruknya semua ini, Semua yang kita jalani, bagiku kamulah yang berarti. Mungkin salah satu diantara kita pernah mengecewakan, melakukan hal yang membuat kesedihan, mungkin juga kebohongan. Tapi, inilah Kita, baik Aku ataupun Kamu sendiri, Kita adalah manusia yang jauh dari kata sempurna, banyak kekuranganya dan selalu berbuat kesalahan yang mungkin disengaja ataupun tak disengaja. Karena itulah Kita disini mencoba saling melengkapi kekurangan diantara kita, dan yang Aku lihat darimu bukan sebuah kelebihan yang Kamu punya, Justru dari segi kekuranganya. Agar kita mencoba untuk berusaha saling menutupinya. Percayalah pada waktu yang berdetak, mari kita bersama-sama beranjak. Dari mimpi kita yang semula hanya biasa saja, kini kita jadikan sesuatu yang paling bermakna.

Kita bagaikan magnet yang saling tarik-menarik,
Jika kita pada posisi yang benar,maka kita sulit dipisahkan..
Dan apabila kita bertolak belakang,
Maka Kita tidak akan berada didalam kebersamaan...

Kita berjalan dengan sepsang kaki, kita bersama saling melengkapi, percayakan kita mampu mendaki. Setinggi apapun medan yang kita tempuh selama ini, lakukanlah dengan sebuah peluh kebersamaan Cahya cinta sejati.

Terkadang, memang sebuah harapan tak sesuai dengan kenyataan. Mungkin menurut kita apa yang telah dilakukan itu benar, tetapi terkadang seseorang memandangnya salah. Namun inilah hidup bagiku, pasti ada yang menyukai dan pasti juga ada yang membenci.

Namun, tenganglah sayang.. Hujan pasti akan berhenti, dan mentari pasti akan datang untuk menghangatkan cinta ini. Harapanku hanyalah : Kamu tetap ada untukku dan Aku pun tetap ada untukmu, sampai kapanpun itu, dan bagaimanapun itu. Kita lakukan saja yang terbaik sampai waktu benar-benar memisahkan antara Aku dan dirimu.

Kamu pasti tau bagaimana cinta yang seharusnya dirasa...

Sayang, Aku akan pejamkan mata ini ketika semuanya sudah tak berarti, disaat waktu telah berhenti, dan disaat dunia berhenti berotasi.

Aku mencintaimu seolah-olah kau adalah serbuk mawar,
atau batu topaz, atau panah anyelir yang menyalakan api.
Aku mencintaimu seperti sesuatu dalam kegelapan,
yang harus dicintai, Secara rahasia, Diantara bayangan dan jiwa.

Aku mencintaimu seperti tumbuhan yang tak pernah mekar,
Tetapi membawa dalam dirinya sendiri cahaya
Dari bunga-bunga yang tersembunyi,
Terimakasih untuk cintamu,
suatu wewangian padat, Bermunculan dari dalam tanah,
Hidup secara gelap dalam tubuhku.

Aku mencintaimu tanpa tahu mengapa, Atau kapan, Atau darimana.
Aku mencintaimu lurus, Tanpa macam-macam,dan tanpa kebanggaan.
Demikianlah Aku mencintaimu..
Karena Aku tak tahu cara lainya..

Beginilah  :  Dimana Aku tiada, Juga kau, begitu dekat..
Sehingga tanganmu di dadaku adalah tanganku,
Begitu dekat sehingga ketika matamu terpejam,
Akupun jatuh tertidur..

Katakanlah kepadaku apapun itu, bicaralah yang seharusnya dibicarakan. Apapun yang akan terjadi diantara kita nanti, janganlah pernah takut. Tetaplah berteduh pada payung yang telah Aku sediakan, Seandainya Kamu ingin pergi, Aku tak akan pernah melarangmu, karena cinta bagiku, bagimu, dan siapapun pasti tak akan bisa dipaksakan. Kita tau itu, Kita mengerti itu..

Suatu saat nanti, entah kapan semuanya akan terjadi, Aku telah punya sebuah mimpi bahwa Kamu akan aku panggil dan akan Aku tetapkan menjadi sebuah makmum didalam hidupku ini. Kemudian Aku menghargai dirimu tuk menjadi imamu, karena Kau diciptakan dari tulang rusukmu, dan selain itu karena Kau bagian dariku..