Minggu, 11 Januari 2015

Dua Sisi Kehidupan

Pagi setengah siang, entah jam berapa, yang gua tau matahari rasanya tepat diatas atap rumah *wkwkwk. Tiba tiba keinget sama blog bang eza yang ia namai KAMAR SEMIOTIKA. Sampai sekarang pun gua masih nggak ngerti kenapa dinamakan kamar semiotika. Mungkin karena dia sering menggunakan kata bahasa yang lebih spesifik dalam menyusun setiap kalimat di tulisannya. Makanya ia menyebut blognya dengan KAMAR SEMIOTIKA.

Disini gua bukan mau bahas tentang kamar ataupun tentang semiotika, atau malah mau bahas mengenai kamar semiotika dan mengupasnya secara tajam, setajam silet?. Hahaha bukan juga. Tapi kenapa gua tadi bawa bawa kamar semiotika? Karena gua keinget tulisan sang master Lezzano mengenai Bumi ke Langit, gua baru sadar di dunia ini Tuhan memang menciptakan dua sisi kehidupan, yaitu diantara baik-buruk, kelemahan-kelebihan, kebahagiaan-kesedihan, dll. Seperti halnya dua sisi mata uang koin, seperti itulah lakon kehidupan manusia yang sedang kita jalani.

Pernah nggak loe ngerasa hidup ini nggak adil? Pernah nggak berpikir bahwa kenapa diri kita dilahirkan? kenapa gua dulu hidup? kenapa gua ditakdirkan menjadi manusia? Kenapa nggak kucing, kelinci, marmut, hamster dan semacamnya. Mungkin kalo gua dilahirkan bukan sebagai manusia hidup gua lebih berat dari ini, Tuhan... Dan Aku menyadarinya, Aku bersyukur atasa apa yang telah ditakdirkan.

Hey! Hidup bukan kebetuan men! Semua udah takdir Tuhan, semua udah kehendak Tuhan, apapun rencana terbaik yang loe udah susun sebaik mungkin, kalo Tuhan nggak setuju juga nggak bakal jalan. Daftar list liburan semester yang udah loe rencanain pas waktu kuliah masih aktif, yang udah loe susun serinci mungkin kalo Tuhan bilang nggak, ya pasti nggak bakal jadi. Semua yang menurut loe baik belum tentu menurut Tuhan baik. Tuhan akan ngasih apa yang hambanya butuhin, tapi Tuhan nggak selalu ngasih apa yang hambanya pengen. Jadi simpelnya jangan menginginkan sesuatu yang kiranya nggak loe butuhin. Udah gitu aja  :D

Waktu akan berputar bagaikan roda, akan berotasi layaknya bumi yang berputar pada porosnya. Seperti juga kehidupan manusia, ada saatnya dimana kita harus mengalami keadaan sedih, kacau,galau, berjalanpun terasa berat, pengen teriak, pengen bunuh diri, pengen mati ,pengen vakum dari peran yang dilakonkan di dunia ini. Yeah! This is fucking stage! The damn shit for fight!.

Hidup adalah misteri, tak akan ada yang tau apa yang akan terjadi nanti , besok, ataupun lusa. Satu orangpun tak ada yang tau kecuali sang pencipta manusia, dan pencipta seluruh alam semesta beserta isinya. Jangan terpaku pada satu sisi realitas saja. Tuhan menjanjikan kebahagiaan kepada hambanya yang mau berusaha gigih memperjuangkan hidupnya. Nggak ada yang sia-sia dibumi ini jika kita bisa ngambil hikmah dan keindahan dari setiap peristiwa yang kita alami.

Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya,
Om Iwan pun berkata ambil indahnya...

Jangan memandang semua masalah dari satu sisi saja. Barangkali hari ini, besok, minggu depan, bulan depan atau kapanpun itu, sisi lain akan memperlihatkan kita pada kenyataan yang kita harapkan ataupun tidak kita harapkan. Semuanya akan terlihat pada kaca-kaca bayangan dimata kita. Oleh karena itu jangan pernah berhenti untuk terus meresapinya.

Albert Einstein : Hidup ini seperti mengendarai sepeda. Agar seimbang maka kita harus selalu bergerak dan bergerak, hidup bukanlah hal yang statis. Kenyataan akan membawa kita pada dua sisi kehidupan yang berbeda.

*Cause life must go on!



Karya : Fissilmi

Tidak ada komentar: